Rumoh Aceh Cek Mad Rahmany

Rumoh Aceh Cek Mad Rahmany

Rumoh Aceh Cek Mad Rahmany

Lubok Sukon, Ingin Jaya, Aceh Besar

Abad 20

Rumoh Aceh di Lubuk Sukon: Jejak Arsitektur Tradisional dan Warisan Tokoh Bangsa 

Di Gampong Lubuk Sukon, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, berdiri sebuah warisan berharga dari masa lalu: rumoh Aceh. Rumah tradisional berbentuk panggung ini dibangun dari kayu dengan atap rumbia, mengikuti pembagian struktur klasik menjadi tiga bagian utama: kepala (bagian atas), badan (bagian tengah), dan kaki (bagian bawah). 

Setiap bagiannya memuat detail yang khas: atap bertumpuk dari susunan anyaman rumbia, tulak angen sebagai ventilasi alami, dinding kayu berukir, pintu berdaun ganda, hingga tangga penghubung dari kaki menuju badan rumah. Unsur-unsur ini bukan sekadar hiasan visual, tetapi juga simbol identitas budaya yang menegaskan karakter rumoh Aceh sebagai produk arsitektur yang sarat makna dan filosofi. 

Sebagian besar rumah tradisional di Lubuk Sukon dibangun pada rentang 1930–1960. Walau beberapa mengalami modifikasi ringan, terutama penggantian atap dari rumbia ke genteng, bentuk dan tata arsitektur aslinya tetap terjaga. Sebagai kampung adat, Lubuk Sukon memelihara kesinambungan bentuk dan ornamen rumoh Aceh, menjadikannya salah satu pusat pelestarian budaya arsitektur tradisional di Aceh. 

Namun, memasuki awal 1950-an, terjadi perubahan tren. Masyarakat mulai mengadopsi gaya rumah Santeut, rumah panggung yang lebih sederhana, fungsional, dan minim ornamen, menggeser sebagian elemen simbolik rumoh Aceh yang sebelumnya lebih dominan. 

 

Rumoh Aceh Milik Tje’mat Rahmany 

Di antara rumah-rumah tradisional yang bertahan, rumoh Aceh milik Tje’mat Rahmany menempati posisi istimewa. Sosok yang lahir di Kutaradja pada Desember 1917 ini dikenal luas sebagai Duta Besar Republik Indonesia dan purnawirawan Letnan Kolonel. 

Tje’mat Rahmany adalah putra Aceh yang mengabdi tidak hanya untuk daerahnya, tetapi juga untuk bangsa di kancah nasional dan internasional. Meskipun banyak menghabiskan masa tugas di luar negeri dalam bidang diplomasi dan militer, ia tetap menjaga ikatan dengan tanah kelahiran. Rumah peninggalannya di Lubuk Sukon menjadi simbol hubungan erat antara identitas lokal dan semangat nasionalisme. 

Kini, rumah tersebut berdiri sebagai saksi bisu perjalanan hidup seorang tokoh yang menempatkan Aceh di peta diplomasi dunia, sekaligus menjaga keberlanjutan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. 


Tim Riset & Eksplorasi | AVH Foundation

Sumber:

  1. Natasya, N. (2020). Tipologi motif ornamen pada arsitektur rumah vernakular Desa Lubuk Sukon dan Lubuk Gapuy Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Desain & Konstruksi, 18(2), 170–183. https://doi.org/[isi jika ada]

  2. Arsip Hidup (Keluarga Tje'mat Rahmany). (n.d.).


Image Gallery

Location On Google Maps

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Create a free website with Framer, the website builder loved by startups, designers and agencies.