Rumoh Aceh Cut Nyak Dhien

Rumoh Aceh Cut Nyak Dhien

Rumoh Aceh Cut Nyak Dhien

Gampong Lampisang, Kab. Aceh Besar

| 1893 (Bangunan Asli) | 1981 (Replika saat ini)

Sasana Budaya Cut Nyak Dhien: Saksi Bisu Perjuangan Masa Lalu

Sasana Budaya Cut Nyak Dhien terletak di Desa Lampisang, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, tepat di tepi Jalan Raya Banda Aceh - Meulaboh. Bangunan ini merupakan replika dari rumah asli Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar yang dibangun pada tahun 1893 sebagai hadiah Belanda ketika Teuku Umar sempat berpihak kepada mereka. Rumah aslinya, yang berarsitektur tradisional Aceh (Rumoh Aceh), dibakar kembali oleh Belanda ketika terjadi penyerangan di Lampisang, hingga hanya menyisakan pondasinya. Replika yang kita lihat saat ini dibangun pada tahun 1981/1982 oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan sebagai upaya mengenang kembali sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien. Sejak itu, bangunan ini dikenal sebagai Sasana Budaya Cut Nyak Dhien.

Rumoh Aceh ini berukuran panjang 25 meter dan lebar 17,20 meter, berdiri kokoh di atas 65 tiang kayu ulin merah (disebut kayee seumantok oleh masyarakat Aceh), jenis kayu berkualitas tinggi yang lazim digunakan untuk rumah adat. Rumah panggung semacam ini pada masa lalu bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan dari banjir, binatang buas, hingga gempa bumi. Ketahanan konstruksinya terbukti saat gempa besar yang disusul tsunami Aceh 2004, di mana rumah-rumah Aceh yang masih berdiri di pedesaan tidak mengalami kerusakan berarti.

Secara arsitektur, rumah ini memiliki denah dan tata ruang yang mencerminkan kearifan lokal masyarakat Aceh. Tangga depan (reunyeun) menghubungkan tamu dengan selasar (seulasa), ruang transisi menuju berbagai bagian rumah. Di sisi depan terdapat seuramoe keu atau serambi depan, tempat menerima tamu sekaligus area berkumpul. Bagian tengah rumah menghubungkan kamar utama Cut Nyak Dhien dan kamar dayang-dayangnya (kama inong), sementara lorong kecil bernama rambat menghubungkan serambi depan dengan serambi belakang tanpa melewati ruang inti. Pada bagian belakang, terdapat seuramoe likot atau serambi belakang yang lebih privat, menyatu dengan dapur, ruang makan keluarga (anjong), kamar pelayan (manju), serta sumur (mon) yang terletak di sudut kiri belakang. Tata ruang ini memperlihatkan bagaimana adat Aceh mengutamakan kehormatan, privasi keluarga, pembagian ruang berbasis gender, serta ruang-ruang kebersamaan.

Interior rumah ini memperlihatkan nuansa tradisional Aceh yang sarat simbol budaya. Kamar Cut Nyak Dhien dihiasi tirai berwarna kuning, merah jambu, merah, dan biru, dengan kain kasab yang menempel di dinding, serta tempat duduk yang dilapisi kasab. Perabotan rumah berupa kayu berukir seperti tempat tidur, meja, dan kursi, dipadukan dengan lampu gantung dan lampu tempel. Dinding bagian atas dihiasi ornamen terawang bermotif hati, tanda silang, serta lubang angin geometris, sementara bagian tolak angin berhiaskan ukiran motif sulur-suluran khas Aceh. Saat ini, dapur difungsikan sebagai ruang koleksi yang memamerkan berbagai senjata tradisional, sementara serambi depan dan belakang menjadi galeri foto perjuangan rakyat Aceh.

Dengan keindahan arsitektur, kekuatan konstruksi, dan saratnya nilai sejarah di setiap ruangnya, Sasana Budaya Cut Nyak Dhien bukan sekadar bangunan replika, melainkan simbol perjuangan, identitas budaya, dan warisan tak ternilai bagi masyarakat Aceh. Rumah ini menjadi pengingat akan keberanian Cut Nyak Dhien dan Teuku Umar, sekaligus bukti bahwa Rumoh Aceh adalah representasi dari filosofi hidup, norma sosial, serta kearifan lokal yang masih relevan hingga kini.


Tim Divisi Riset & Eksplorasi | AVH Foundation

Sumber:

  1. Balai Pelestarian Cagar Budaya Aceh Wilayah Kerja Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. (2017). Sasana Budaya Rumah Cut Nyak Dhien. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

  2. Museum Sasana Budaya Cut Nyak Dhien. (n.d.). Denah ruangan Rumah Cut Nyak Dhien [Papan informasi]. Lampisang, Aceh Besar.


Image Gallery

Instagram Post From People has Visited the place

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Support

Menjadi Partner

Cara Submit 3D Scan

Komunitas Online

Create a free website with Framer, the website builder loved by startups, designers and agencies.